1. Apa Itu Fatigue dan Bahayanya?
Fatigue lebih dari sekedar lelah biasa atau mengantuk. Fatigue adalah kelelahan mental atau fisik yang menghentikan tubuh seseorang untuk berfungsi secara normal. Fatigue disebabkan oleh aktivitas fisik dan atau mental yang berkepanjangan tanpa cukup waktu istirahat dan pulih. Dalam konteks pekerjaan, fatigue merupakan keadaan mental dan atau kelelahan fisik yang mengurangi kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan secara aman dan efektif.
Umumnya fatigue dapat terjadi karena:
- Tidak tidur atau terjaga dalam jangka waktu lama
- Memiliki kuantitas atau kualitas tidur yang tidak cukup dalam periode berkepanjangan
Faktor sumber penyebab fatigue bisa berasal dari dalam atau luar lingkungan kerja. Namun yang perlu juga diperhatikan adalah bahaya dari fatigue, yaitu:
- Dapat menjadi sumber utama stress di antara karyawan;
- Dapat signifikan mempengaruhi kapasitas/kemampuan kerja karyawan;
- Menurunkan kinerja/performa karyawan; dan
- Meningkatkan potensi cidera karyawan di tempat kerja.
Penelitian di Amerika Serikat (berdasarkan data National Health Interview Survey) menggambarkan statistik yang mencengangkan tentang akibat fatigue di tempat kerja. Hasil analisa nya menyatakan dari tingkat kecelakaan 100 orang pekerja di AS, 7.89 dari 100 orang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja memiliki waktu tidur rata-rata kurang dari 5 jam per malam nya. Namun, untuk pekerja yang menghabiskan waktu 7 – 8 jam untuk tidur, tingkat kecelakaan kerja nya hanya 2.27 dari 100. Kesimpulannya, pekerja dengan waktu tidur rata-rata di bawah 5 jam sehari memiliki resiko tingkat kecelakaan kerja 3 kali lebih besar daripada pekerja yang memiliki waktu tidur 7 – 8 jam sehari.
Tubuh beroperasi pada siklus tidur / bangun ritme sirkadian. Secara alami diprogram untuk tidur pada jam malam. Jadwal kerja yang tidak teratur dapat mengganggu siklus alami tubuh, menyebabkan peningkatan kelelahan, stres dan kurang konsentrasi.
2. Apa Penyebab Fatigue?
Penyebab fatigue dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu work-related (berhubungan dengan pekerjaan) dan non-work related (tidak berhubungan dengan pekerjaan):
Faktor Work-related yang mempengaruhi fatigue | Faktor Non work-related yang mempengaruhi fatigue |
|
|
3. Bagaimana Strategi Perusahaan untuk Mengelola Fatigue Karyawan?
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengelola faktor yang mempengaruhi fatigue:
Faktor | Tindakan Rekomendasi Untuk Perusahaan/Atasan |
Jam Kerja | |
Karyawan bekerja dalam waktu lama |
|
Kerja Shift | |
Desain Roster yang Buruk
|
|
Hutang tidur (Sleep Debt)
|
|
Resiko Kecelakaan
|
|
Waktu Kerja | |
Mulai waktu kerja sebelum jam 6 pagi memberi karyawan lebih sedikit untuk mendapatkan waktu istirahat, karena sangat sulit untuk tidur pada sore hari (jam 6 – 9 malam), mengingat jam biologis kita alaminya diatur untuk terjaga pada jam ini. |
|
Desain Pekerjaan | |
Berkurangnya kewaspadaan pada shift malam antara jam 3 – 5 A.M menyebabkan meningkatnya resiko kecelakaan. | Hindari tugas-tugas kritis terhadap keselamatan selama jam-jam awal di pagi hari, buat pengawasan yang lebih baik, dan sediakan waktu istirahat yang teratur. |
4. Bagaimana Strategi Karyawan untuk Mengelola Fatigue?
Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan karyawan untuk mengelola fatigue nya sendiri:
Faktor | Tindakan Rekomendasi Untuk Karyawan/Pekerja |
Diet untuk karyawan shift malam |
|
Istirahat dari atau sebelum bekerja | Tidur siang sebelum shift malam pertama. |
Faktor personal yang mempengaruhi tidur |
|
Kondisi medis yang mempengaruhi tidur, seperti sleep apnoea | Cari saran medis dari dokter |
Lingkungan tidur yang buruk |
|
Praktik tidur yang buruk (misalnya: Menonton televisi di tempat tidur, minum kopi atau alkohol atau makan makan berat sebelum tidur). |
|
Kualitas tidur yang buruk, lebih terfragmentasi dan kurang restoratif pada orang di atas usia 45 tahun. | Lebih teratur dalam waktu istirahat. |
Kehidupan sosial yang sibuk | Rencanakan aktivitas sosial dan pastikan mendapat waktu tidur cukup sebelum bekerja. |
Kerja Sampingan (double job) |
|
5. Apakah Fatigue Menyebabkan Kerugian/Kecelakaan dan Berbagai Penyakit?
Berikut ini merupakan beberapa kerugian/kecelakaan/penyakit yang diakibatkan fatigue (sumber: OSHA):
- Industrial disasters, seperti: 2005 Texas City BP oil refinery explosion, 2009 Colgan Air Crash, explosion of the space shuttle Challenger and the nuclear accidents at Chernobyl and Three Mile Island.
- Hubungan langsung atau tidak langsung dengan peningkatan biaya dari hilangnya produktivitas, peningkatan cedera dan biaya sakit, peningkatan waktu cuti karena sakit, dan peningkatan biaya kompensasi pekerja.
- Perkiraan biaya tahunan $ 136,4 miliar dari fatigue-related, waktu kerja produktif yang hilang bagi perusahaan terkait kesehatan.
- Fatigue dapat menyebabkan keletihan, rasa kantuk, cepat marah, kewaspadaan berkurang, pengambilan keputusan terganggu, serta kurangnya motivasi, konsentrasi, dan memori. Penelitian telah menunjukkan bahwa fatigue dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti: (1) Penyakit Jantung; (2) Masalah Pencernaan dan Perut; (3) Gangguan Muskuloskeletal; (4) Masalah Reproduksi; (5) Depresi; (6) Beberapa Kanker, seperti prostat dan payudara; (7) Gangguan Tidur; (8) Kegemukan/Kebiasaan Makan yang Buruk; dan (9) Memburuknya penyakit kronis yang ada seperti diabetes dan epilepsi.
Reference:
- The University of Western Australia, Safety and Health, Fatigue management, http://www.safety.uwa.edu.au/health-wellbeing/health/fatigue
- Better Health Channel, Victorian Government, Fatigue explained, http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Fatigue_explained
- Workplace Health and Safety Queensland 2008, Managing fatigue: a guide for the workplace.
- Vegso S, Cantley L, Slade M, et al. [2007]. Extended work hours and risk of acute occupational injury: A case-crossover study of workers in manufacturing. Am J Ind Med 50(8):597-603.
- Ricci JA, Chee E, Lorandeau AL, Berger J [2007]. Fatigue in the U.S. workforce: Prevalence and implications for lost productive work time. Occup Environ Med 49(1): 1-10.